Halo semua, sudah lama tidak berjumpa  , ada yang kangen saya? *digeplak sandal*
Well, karena hari ini saya sedang meliburkan diri dalam rangka tidak ada jadwal ngantor dan kerjaan saya sudah 'agak' selesai ('agak', bukan sudah lol) jadi hari ini agak agak senggang, kemudian saya pun menulis post ini. 

Hari ini saya mao cerita soal rambut. Dengerin ya. Pokoknya harus dengerin.

Cerita kali ini akan dibuka dengan kisah petualangan saya menjadi banci cat rambut selama setahun belakangan ini. Jadi  semenjak pertemuan perdana saya dengan yang namanya Bubble Hair Dye, saya jadi ga bisa lepas. Iya, semacam dipelet gitu. Pokoknya  I really love to have my hair colored. Saya selalu centil setiap 3-4 bulan sekali pasti cat rambut buat mempertahankan warna rambut &  melibas akar-akar hitam yang sungguh merusak penampilan.  Saya sampe ngga bisa ngebayangin kalo rambut saya balik ke hitam lagi. No, just… no. Pasti saya akan histeris depan kaca  “Itu bukan gueeee… itu bukan gueeee”

Jadilah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari reaksi di atas, selama setahun belakangan ini saya tetap setia dengan rambut kecoklatan saya, dan rutin coloring setiap 3 atau 4 bulan sekali.

Tapi kalian tau kan, resiko rambut diwarnai? Makin rutin coloring, makin kasian rambutnya, kalo didiemin lama-lama nanti bisa makin ga jelas macem gini nih...

http://curiouscuisinier.files.wordpress.com/2012/12/dry-vermicelli.jpg?w=584

And because I couldn't stand having a long, damaged and tangled hair anymore, I decided to cut it short. Ngebabat rambut dari sepinggang kemudian sebahu lalu kemudian di atas bahu itu salah satu langkah yang bikin deg-degan juga, apalagi buat someone yang udah lama berambut panjang kayak saya. Dan semenjak rambut saya dipotong pendek, saya harus setiap hari memblow rambut saya, which means.. more torture for my hair. Nah hasil dari kegiatan super merusak ini gak lain ga bukan adalah : rambut makin kasar, susah disisir, kusam & ujungnya pecah-pecah L Kasian ya *pukpuk rambut* Dan perawatan selama ini standar aja cuma shampoo & conditioner. Conditioner pun jarang karena conditioner cenderung bikin rambut bob saya jadi lepek dan kempes. Dan sekarang tanpa kondisioner rambut saya bagaikan benang kusut, ketika disisir pake jari, nyangkut begituh -_-

Nah, sekarang beginilah penampakan rambut saya

Sebenernya agak mendingan dibanding sebelumnya karena saya sudah membuang semua bagian rambut saya yang rusak. Tapi tetep keliatan kan kalo teksturnya kering & kusem banget?

direct light, ini agak overexposure -_-

But luckily, a few days ago I discovered this hair treatment from MAKARIZO  yang mana menurut saya super inovatif, unik dan menggemaskan because I’ve never seen anything nor experienced a hair treatment like this before #norak.

 TARAAAA… Ini dia penampakannya 

Kenalan dulu ya, jadi doi namanya ‘MAKARIZO MK3 COLOR REVIVE HOT ICE MINERAL OIL’ Panjang bener namanya ya, mari kita singkat saja jadi si ‘HOT ICE’.  Nah, apa sih HOT ICE Mineral Oil itu? Kenapa namanya HOT ICE/ ‘es panas?’ 

Jadi inti dari deskripsinya, HOT ICE Mineral Oil ini cocok banget buat yang rambutnya rusak karena  sering diwarnai dan karena proses kimia lainnya (perm, bonding, etc). Aww, asiiik… eke banget heuu :’)

Serum ini unik, karena untuk memaksimalkan fungsinya, serum ini harus dibekukan dulu di dalam kulkas/ direndam di air es sebelum digunakan. Setelah itu baru kita 'panaskan' lagi dengan cara menggosok-gosok botol sampai cairan serum meleleh, setelah dituang akan terasa cairan serum itu agak sedikit hangat. Sensasi panas dingin begitu dehh pokoknya , keren kaan?  Mungkin itu asal mula kenapa namanya 'HOT ICE' atau es panas #soktau